Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. QS. Ar-Ra'd (11)
Hai, SahabatMoeka, M akan sharing khutbah Jum'at yang diselenggarakan di Masjid PWM DIY, topiknya tentang perubahan. Khutbah ini disampaikan oleh DR. Djarot Wahyudi, Ketua Majelis Wakaf PWM DIY. Beliau juga dosen UIN Yogyakarta sekaligus pemimpin proyek pembangunan UIN.
Baik, M lanjutkan sharingnya, kemajuan Korea Selatan ternyata salah satunya diilhami oleh sebuah ayat dalam Al Qur'an: "Allah tidak merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu merubahnya sendiri”
Peristiwa itu terjadi pada 17 Desember 1963, saat President Park Chun Hee mengunjungi Kamar Gerakan Kementrian Pembangunan Negara dan Luar Kota di Kuala Lumpur dan membaca sepotong ayat Al Qur'an yang tertulis pada mukadimah papan kementerian, saat itu Tun Abdul Razak menjadi Wakil Perdana Menteri Pembangunan Nasional dan Luar Kota.
Tanggal 22 April 1970, Presiden Park Chun Hee memperkenalkan suatu gerakan "saemaul undong" di Korea Selatan, Pada pidato awalnya Presiden Park Chun Hee mengatakan "The religion of Muhammad has commanded that God shall not change the fate of man until they change themselves. " (Agama Muhammad telah memerintahkan bahwa Tuhan tidak akan mengubah manusia sampai mereka merubah diri mereka sendiri)
Program Saemau Undong menjadikan Korea Selatan yang hanya selisih 2 hari merdeka (15 Agustus 1945) dari Indonesia, menjadi negara lebih maju dengan mengamalkan satu ayat dari Al Qur'an, bahkan sekarang bersaing secara ekonomi dengan Jepang. Coba lihat, berapa banyak produk branded dan tentu saja awet yang dijual di negara kita? Smartphone, mobil, peralatan elektronik lainnya. Itu berasal dari Korea Selatan.
Barangkali ketika secara pribadi membicarakan perubahan negara, itu terlalu besar dan luas. Tetapi minimal, semangat perubahan itu selalu ada pada diri kita dan selalu menyertai pada setiap hal yang bersinggungan atau menjadi tupoksi dalam diri kita. Kenapa harus ada? Karena dengan terus melakukan perubahan itu, ada hal-hal luar biasa yang akan kita dapatkan. Albert Einstein pernah mengatakan, hanya orang gila yang mengharapkan sesuatu yang berbeda tetapi menggunakan cara yang sama.
Dan tentu, sebagai seorang muslim, kita harus meyakini, bahwa ayat di atas adalah petunjuk yang seharusnya menjadi spirit. Karena Allah telah memberi peluang dan kesempatan untuk mendapatkan hasil dari semangat perubahan itu.
Jangan menjadikan lingkungan sebagai alasan untuk tidak bisa berubah. Walaupun menurut teori sosiologi, kepribadian seseorang akan dipengaruhi oleh lingkungannya. Tetapi teori itu sepertinya tidak berlaku untuk baginda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Beliau lahir di tengah lingkungan yang sangat rusak. Sebagai gambaran, bila mempunyai anak perempuan, pasti anak itu akan dibunuh oleh orang tuanya, karena malu punya anak perempuan, itu dianggap sebagai aib keluarga.
Di tengah lingkungan yang buruk itu, beliau tumbuh menjadi manusia yang diberi gelar oleh Allah sebagai uswatun hasanah, berakhlak mulia, memuliakan wanita. Bahkan, setelah 23 tahun nabi berdakwah, perubahan itu tidak hanya merubah masyarakat Mekkah, tetapi juga dunia seperti yang kita rasakan saat ini.
Sebagai penutup, ada quotes untuk SahabatMoeka, "Jika Anda lahir dalam keadaan miskin, itu adalah takdir. Tetapi jika Anda mati tetap dalam keadaan miskin, maka itu kesalahan Anda."
Demikian, semoga bermanfaat. Salam perubahan!