Assalamu’alaikum, Hai Sahabat Moeka.

Hari ini saya mau berbagi tentang hasil obrolan ringan dengan Mas Surono. Eits sebentar, ini Mas Surono yang menjadi staf tata usaha SMK Muhammadiyah Karangmojo bukan ya? ? ? Hehehe, bukanlah, kalau itu Pak Surono alias Mbah Rono. Walaupun Mbah Surono dan Mas Surono sama-sama alumni Moeka, namun yang akan saya sampaikan ini adalah Mas Surono yang lulusan tahun 2018. Punten ya, Mbah Rono (Pak Surono) hehehe.

Obrolan saya dengan Mas Surono terjadi pada hari Jum’at tanggal 19 November 2021, waktu itu sekitar pukul 08.30 – 09.10. Pertemuan yang tidak disengaja sebetulnya, namun Allah mentakdirkan itu terjadi untuk kita ambil hikmahnya. Seperti biasa saya setiap pagi selalu melakukan observasi awal pagi di lingkungan sekolah, pada saat ke bagian depan sekolah, terlihat ada seorang pemuda duduk di depan Teaching Factory (TeFa) Bisnis Daring Pemasaran, Moeka Mart. Tidak perlu berpikir panjang untuk menebak siapa, langsung saja saya datangi, eh ternyata Mas Surono. Langsung saja seketika jabat tangan, dan Mas Surono masih saja menunjukkan adabnya yang sangat mulia, antara guru dan murid. Akhirnya perbincangan pun dimulai di tempat yang sama, sambil duduk di kursi hijau depan TeFa.

Guru: Mas, bagaimana kabarnya? Menunggu siapa ini?

Mas Surono: Alhamdulillah, baik, Pak. Ini tadi mengantar dagangan dan ini mau bertemu Pak Devi.

Guru: Sekarang apa dagangannya, Mas?

Mas Surono: Ini telur asin, Pak.

Guru: Alhamdulillah. Bagaimana perkembangan bisnis minuman juz yang dulu sempat dirintis? Eh,a  apa nama branding itu?

Mas Surono: Di masa pandemi istirahat dulu, Pak. Pembeli turun. Brandingnya “Nono JUZ”, Pak.

Guru: Oh, Ya. Tetap semangat, Mas. Merintis usaha memang perlu ada proses duka dan sedihnya. Namun dengan tetap menekuninya, dan terus memperbanyak istighfar, insyaallah pasti berkembang, Mas. Yakin itu.

Mas Surono: Aamiin. Terimakasih, Pak.

Guru: Eh, Mas, kamu memilih merintis usaha ini motifnya apa, Mas?

Mas Surono: Merintis usaha ini adalah panggilan hati, Pak. Bukan karena saya tidak ada tawaran pekerjaan. Bahkan saya ditawari supaya magang di Jepang di bidang teknologi pangan, namun karena syaratnya harus 3 tahun, ya saya tolak. Karena waktu tiga tahun jika digunakan untuk merintis usaha bisa berkembang dengan baik, insyaallah.

Guru: Hebat kamu, Mas. Apa pesan untuk adik-adikmu di SMK Muhammadiyah Karangmojo supaya memiliki sikap seperti kamu?

Mas Surono: Saya memiliki nilai hidup yang saya pasang di kamar, Pak. Besar tulisannya, ketika saya melemah untuk mengembangkan usaha ini, maka saya baca dan renungi, yaitu “Milikilah visi dalam hidup. Milikilah tujuan dalam hidup. Karena seseorang yang tidak memiliki visi dalam hidupnya, maka akan bekerja untuk visi dan tujuan orang lain”.

Guru: Masya Allah, semoga kamu dimudahkan Allah , Mas. Sukses selalu. Aamiin

Hai, sahabat moeka, apakah kalian hafal visi sekolah kita? Yaitu: Religius, Unggul, dan Berjiwa Wirausaha. Semoga kalian memiliki pondasi yang kuat, yakni religius, karena ia akan menjadi pemelihara dan penyelamat setiap urusan kalian. Ketika kalian memiliki pondasi keislaman yang kuat dan benar dengan semangat berkemajuan, kalian akan menjadi orang-orang yang unggul dan memiliki jiwa-jiwa yang mampu memanfaatkan peluang (jiwa wirausaha).

Suatu saat, insyaallah, Mas Surono kita undang untuk memberikan inspirasi kepada adik-adik SMK Muhammadiyah Karangmojo.

Sukses selalu untuk kalian semuanya.

PPDB SMK Muhammadiyah Karangmojo Tahun 2022/2023 sudah dimulai, ya. Segera daftarkan diri kalian di ppdb.smkmuhkarangmojo.sch.id

 

 

Bagikan artikel ini ke