Assalamu’alaikum Wr Wb
ananda SMK Moeka kebanggaan kami, semoga kesehatan semangat serta kedekatan
dengan Sang Maha Kuasa senantiasa membersamai kalian. Generasi hebat yang 5
tahun kedepan akan membanggakan kami dengan cerita sukses kalian.
Jangan pernah bosan
membaca artikel kami ya…tidak butuh waktu lama koq, dan InshaaAllah kalian
cepat paham dengan tulisan-tulisan kami…begitu kan ananda yang luar biasa.
Mari kita baca dan
pahami bersama, sambil kita merenung apakah kita sudah bijak menggunakan media.
Apakah kalian pernah
mendengar istilah FOMO? FOMO atau Feat Of Missing Out adalah rasa takut merasa
tertinggal karena tidak mengikuti aktivitas tertentu. Sebuah perasaan takut dan
cemas yang timbul di dalam diri seseorang akibat ketinggalan sesuatu yang baru,
seperti berita, tren atau hal lainnya. Rasa takut ketinggalan ini mengacu pada
perasaan atau persepsi bahwa orang lain bersenang-senang menjalani kehidupan
yang lebih baik atau mengalami hal-hal yang lebih baik.
Salah satu penyebab
FOMO yaitu penggunaan media sosial. Berkembangnya teknologi saat ini menjadikan
kita dapat dengan mudah menerima jutaan informasi di luar sana,
contohnya melalui Instagram, Twitter, Whatsapp, Meta (Facebook), dll.
Aplikasi yang sedang digemari dan memiliki banyak pengguna di seluruh dunia ini
mempunyai fitur-fitur yang mendukung untuk update video/foto, seperti
fitur instastory yang penuh dengan
postingan rutinitas para pengguna. Dari sinilah, kita
sebagai viewer, dapat memicu munculnya perasaan cemas lalu
membandingkan kehidupan kita dengan orang lain yang terlihat lebih menyenangkan
atau bahagia.
Seperti yang dilansir
VeryWellMind, perasaan FOMO ini dapat terjadi pada semua gender dan umur.
Seseorang yang mengalami FOMO memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih rendah
karena terus membandingkan hidupnya dengan orang lain. Kemudian timbul
pertanyaan apakah kita termasuk yang mengalami perasaan FOMO? Kenali
gejala-gejala berikut yang mungkin muncul.
< !--[if !supportLists]-->1
Selalu
mengecek gadget. Kebiasaan memegang gadget seakan sudah tidak
bisa dihilangkan. Seseorang yang mengalami FOMO akan selalu mengecek
ponsel tepat ketika bangun tidur bahkan sebelum tidur seakan tidak mau
ketinggalan berita apapun.
< !--[if !supportLists]-->2
Lebih
peduli dengan media sosial daripada kehidupan nyata akibatnya muncul keinginan
untuk diakui orang lain di dunia maya.
< !--[if !supportLists]-->3
Selalu
ingin tahu kehidupan orang lain.
< !--[if !supportLists]-->4
Selalu
ingin tahu gosip terbaru.
< !--[if !supportLists]-->5
Mengeluarkan
uang melebihi kemampuan dan membeli hal yang sebenarnya tidak penting dengan
dalih agar tidak ketinggalan zaman.
< !--[if !supportLists]-->6
Mengatakan
“ya” bahkan disaat sedang tidak ingin. Hal ini sering terjadi
ketika seseorang tidak ingin ketinggalan apapun sehingga
selalu menerima setiap ajakan yang sebenarnya tidak menarik atau
tidak perlu.
Perasaan FOMO yang dibiarkan
dapat memicu munculnya hal negatif seperti kelelahan, stress, depresi, bahkan
masalah tidur. Perasaan ini mempengaruhi ketidakpuasan seseorang pada hidup
mereka dan merasa apa yang telah dilakukan atau dimiliki seakan tidak
pernah cukup. Selain itu dapat memicu munculnya masalah
finansial seperti yang disebutkan pada gejala di atas, seseorang rela
mengeluarkan biaya yang besar demi tetap up-to-date dan tidak ketinggalan
zaman. Meskipun begitu, perasaan FOMO ini dapat dikurangi dengan beberapa
tips sebagai berikut.
Fokus pada diri sendiri
Setiap orang tidak
mungkin untuk terus mengikuti perkembangan setiap saat. Begitu pula dengan
bahagia, seseorang tidak mungkin dalam keadaan bahagia setiap saat karena
hidup itu berputar. Kita tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain
karena setiap orang tidak sama dalam menjalani kehidupannya.
Membatasi penggunaan
media sosial dan gadget
Seperti yang telah
dijelaskan di atas, bahwa salah satu penyebab FOMO dipicu oleh postingan dan
update orang lain di media sosial. Karena itu, dengan membatasi diri dalam
penggunaan media sosial dapat mengurangi FOMO.
Mencari koneksi nyata
Kita adalah makhluk
sosial yang sejatinya membutuhkan orang lain. Oleh karena itu, penting untuk
menjalin hubungan sosial dengan orang lain alih-alih hanya melakukannya lewat
media sosial. Perasaan FOMO akan perlahan hilang dengan sendirinya ketika kita
mengutamakan koneksi nyata.
Hargai diri sendiri
Menyadari bahwa banyak
hal-hal baik yang dimiliki atau dilakukan dan selalu bersyukur atasnya, dapat
mengurangi rasa iri dan rasa kekurangan pada diri. Cobalah fokus pada apa yang
sedang dikerjakan saat ini alih-alih mencari pembuktian dari orang lain.
Jadi, jangan
menyia-nyiakan hidup dengan merasa tidak pernah cukup. Nikmatilah momen-momen
yang menunggu di depan nanti dan berhenti membandingkan hidup kita dengan orang
lain karena semua punya jalannya masing-masing.
Nah…kalian punya
pilihan ya, dan kami yakin bahwa pilihan kalian pasti yang akan menunjang
kesuksesan kalian dimasa depan.
Pingin Tanya-tanya,
silahkan wapri di nomer 0812 2880 0992 ya…salam sukses buat kalian.
Referensi:
1. https //www.verywellmind.com/how-to-cope-with-fomo-4174664 (diakses tanggal 15 Desember 2020)
2. https //www.cosmopolitan.co.id/article/read/10/2018/14854/10-gejala-kamu-memiliki-fomo (diakses tanggal 15 Desember 2020)
3. https //tirto.id/mengenal-sindrom-fomo-fear-of-missing-out-dan-cara-mengatasinya-fZoc(diakses tanggal 15 Desember 2020)