Assalamualaikum, Sahabat Moeka

Semoga semua senantiasa dalam keadaan sehat walafiat

Hari ini kami akan share materi Kajian Malam Jum'at

Materi tentang Do’a di dalam Al Qur’an Part 1

Disampaikan oleh Ustadz Munawar, S.Pd.I

Pada tanggal 23 September 2021

Untuk versi pdf lengkap dapat di download pada link berikut
https://drive.google.com/file/d/1AvfcxR1KsgQlEcp0wR8mIObfv3l_FmdK/view?usp=sharing

Kajian Malam Jum’at tentang Do’a di dalam Al Qur’an

Capaian Kajian Malam Jum’at:

Capaian pembelajaran yang diharapkan pada kajian ini adalah peserta kajian dapat menguasai aspek “apa” (konten), “mengapa” (filosofi), dan “bagaimana” (penerapan) doa dalam kehidupan sehari-hari.

Pokok Materi:

    1. Pembagian jenis do'a
    2. Manfaat Do'a
    3. Adab berdo’a


A. Pambagian jenis do’a

Perlu diketahui bahwa terdapat dua jenis doa yang digunakan dalam istilah syariat.

Pertama, doa masalah  atau doa permintaan Maksudnya seseorang berdoa kepada Allah Ta'ala dengan ucapan lisannya, meminta kepada Allah Ta?ala agar mendapatkan kebaikan yang dia inginkan atau agar terhindar dari suatu keburukan (bahaya). Inilah pengertian doa yang banyak dipahami oleh kaum muslimin.

Kedua, doa ibadah. Maksudnya, semua jenis ibadah yang kita lakukan pada hakikatnya adalah doa Do’a juga bermakna sanjungan, baik doa ibadah maupun sanjungan meliputi semua jenis ibadah yang disyariatkan dalam Islam, lahir dan batin. Misalnya: shalat, puasa, berdzikir, berkurban, takut, berharap, bertawakal, mencintai dan ibadah-ibadah lainnya

Buktinya, kalau kita bertanya kepada seseorang yang beribadah kepada Allah Ta'ala, "Apa tujuanmu mendirikan  shalat,  berpuasa,  menunaikan  zakat,  dan  menunaikan  hak-hak Allah Ta'ala?”

Niscaya orang beriman akan menjawab, “Aku bermaksud dengan ibadah tersebut agar mendapatkan ridha Allah Ta'ala, meraih pahala, selamat atau terbebas dari hukuman-Nya.” Sehingga pada hakikatnya, seseorang yang beribadah kepada Allah Ta'ala juga sedang meminta kepada Allah Ta'ala, yaitu meminta agar ibadah tersebut diterima, mendapatkan pahala, dan agar diampuni dosa-dosanya, meskipun dia tidak mengucapkan permintaan tersebut dengan lisannya.

Lafadz “doa” dalam Al-Qur’an yang mencakup doa masalah dan doa ibadah. Kita jumpai banyak ayat dalam Al-Qur'an yang menyebutkan kata “doa”, dan mencakup kedua jenis doa tersebut sekaligus, tidak hanya doa masalah saja. Misalnya, Allah Ta’ala berfirman,

“Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, Tuhan apa pun yang lain.” (QS. Al-Qashash [28]: 88)

Dan Rabbmu berfirman:“Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku (berdo'a kepada-Ku) akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina [Al-Mu ??min/Ghafir/40: 4 : 60].

B. Manfaat Doa

Pertama: Do’a adalah ibadah dan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah. Nabi shallallahu„alaihi wa sallam bersabda.

(Do'a adalah ibadah.” (HR Abu Daud no 1 79, At Tirmidzi no 2 69, Ibnu Majah no 3 28 dan Ahmad 4/267; dari An Nu’man bin Basyir)


Kedua: Do’a adalah sebab untuk mencegah bala’ bencana.


Ketiga: Do’a itu amat bermanfaat dengan izin Allah. Manfaat do’a ada dalam tiga keadaan sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut,

“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do?a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do?anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo'a.” Nabi shallallahu'alaihi wa sallam lantas berkata ? ?Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do'a-do'a kalian.” (HR. Ahmad 3/18, dari Abu Sa’id. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya jayyid)

Keempat: Do’a adalah sebab kuat dan semakin mendapatkan pertolongan menghadapi musuh.

Kelima: Do’a merupakan bukti benarnya iman dan pengenalan seseorang pada Allah baik dalam rububiyah, uluhiyah maupun nama dan sifat-Nya. Do’a seorang manusia kepada Rabbnya menunjukkan bahwa ia yakini Allah itu ada dan Allah itu Maha Ghoni (Maha Mencukupi), Maha Melihat, Maha Mulia, Maha Pengasih, Maha Mampu, Rabb yang berhak diibadahi semata tidak pada selainnya.

Keenam: Do’a menunjukkan bukti benarnya tawakkal seseorang kepada Allah Ta’ala. Karena seorang yang berdo’a ketika berdo’a, ia berarti meminta tolong pada Allah. Ia pun berarti menyerahkan urusannya kepada Allah semata tidak pada selain-Nya.

Ketujuh: Do’a  adalah  sebagai  peredam  murka  Allah.  Nabi shallallahu'alaihi  wa  sallam bersabda,

“Barangsiapa yang tidak meminta pada Allah, maka Allah akan murka padanya.” (HR. Tirmidzi no. 3373. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Semoga faedah ilmu ini memberikan kita motivasi untuk terus berdo’a dan banyak memohon pada Allah. Setiap do’a pasti bermanfaat. Setiap do’a pasti akan diberi yang terbaik oleh Allah menurut-Nya. Jadi jangan putus untuk terus memohon.

C. Adab berdo’a
1. Pertama, mencari waktu yang mustajab

2. Kedua, manfaatkan keadaan yang mustajab untuk berdoa
3. Ketiga, Menghadap kiblat dan mengangkat tangan
4. Keempat , dengan suara pelan dan tidak dikeraskan.
5. Kelima, Tidak dibuat bersajak
6. Keenam, khusyu', berharap hati dan penuh harap.
7. Ketujuh, memantapkan hati dalam berdoa dan berkeyakinan untuk dikabulkan
8. Kedelapan, ulang-ulang doa dan merengek-rengek dalam berdoa.
9. Kesembilan, tidak tergesa-gesa agar segera dikabulkan, dan menghindari perasaan: “Mengapa doaku tidak dikabulkan atau kalihatannya Allah tidak akan mengabulkan doaku.”
10. Kesepuluh, memulai doa dengan memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam .
11. Kesebelas, memperbanyak taubat dan memohon ampun kepada Allah.
12. Kedua belas, hindari berharap keburukan, baik untuk diri sendiri, anak, maupun keluarga.
13. Ketiga belas, menghindari makanan dan harta haram


SUMBER:
d) https://konsultasisyariah.com/7834-tata-cara-berdoa.html

 

 

Bagikan artikel ini ke