Sahabat Moeka kelas XII tahun 2020/2021, kalian saat ini sudah di tahap akhir untuk menyelesaikan pendidikan di tingkat SMK. Apakah kalian saat ini masih berfikir, bahwa angkatan kalian akan mengikuti Ujian Nasional? Ternyata tidak, lho. Di akhir studi kalian di SMK Muhammadiyah Karangmojo, kalian akan mengikuti program AKM, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum.
Di tahun 2021, Ujian Nasional akan
diganti menjadi Asesmen Nasional yang mengukur tiga komponen utama yaitu
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan
Belajar. Menurut menteri Nadiem, AKM menjadi tolak ukur penilaian yang lebih
komprehensif untuk mengukur kemampuan minimal siswa. AKM sendiri akan terdiri
dari tes kemampuan literasi dan numerasi.
Pengertian literasi, apa sih yang
dimaksud dengan literasi “literacy”?? Literasi adalah kemampuan seseorang dalam
mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis.
Dalam perkembangannya, definisi literasi selalu berevolusi sesuai dengan tantangan
zaman. Jika dulu definisi literasi adalah kemampuan membaca dan menulis. Saat
ini, istilah Literasi sudah mulai digunakan dalam arti yang lebih luas. Dan
sudah merambah pada praktik kultural yang berkaitan dengan persoalan sosial dan
politik.
Sedangkan numerasi
dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengaplikasikan konsep bilangan dan
keterampilan operasi hitung di dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya di rumah,
pekerjaan, dan partisipasi dalam kehidupan masyarakat juga sebagai warga
negara. Atau kemampuan untuk menginterpretasi informasi kuantitatif yang
terdapat di sekeliling kita. Kemampuan ini ditunjukkan dengan kenyamanan
terhadap bilangan dan cakap menggunakan keterampilan matematika secara praktis
untuk memenuhi tuntutan kehidupan. Di samping itu, kemampuan ini juga merujuk
pada apresiasi dan pemahaman informasi yang dinyatakan secara matematis,
misalnya grafik, bagan, dan tabel.
Pengumuman soal penggantian ujian nasional ini disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Bapak Nadiem Makarim saat Rapat Koordinasi bersama Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia. Nadiem memastikan tolok ukur bagi para siswa harus tetap ada tapi hal yang diukur akan diubah.
Soal AKM ini akan sangat berbeda
dengan soal UN, lho, sehingga siswa dan guru harus lebih menyiapkan
diri. Berikut ini merupakan 5 bentuk soal AKM.
- Pilihan
ganda: memilih satu jawaban benar dari tiap soal.
- Pilihan
ganda kompleks: memilih lebih dari satu jawaban benar dalam satu
soal.
- Menjodohkan: menjawab
dengan menarik garis dari satu titik ke titik lainnya yang merupakan
pasangan pertanyaan dengan jawabannya.
- Isian
singkat: menjawab berupa bilangan, kata untuk menyebutkan nama benda,
tempat, atau jawaban pasti lainnya.
- Uraian: menjawab
soal berupa kalimat-kalimat untuk menjelaskan jawabannya.
Referensi:
https://blog.ruangguru.com/contoh-soal-akm-numerasi-dan-literasi
https://sevima.com/pengertian-literasi-menurut-para-ahli-tujuan-manfaat-jenis-dan-prinsip/